Rabu, 30 Desember 2015

Musuh Dari Musuh Saya Adalah Teman Saya

   "Musuh Dari Musuh Saya Adalah Teman Saya". Kalimat itu mungkin yang cocok menggambarkan sebuah kehidupan di Timur Tengah, khususnya ditanah Irak dan Suriah. Saya akan menjelaskan dari bagaimana asal mulanya, apa tujuan mereka dan negara mana yg bergabung dalam koalisi sampai pergerakannya hingga kini. Sebuah permainan yang cerdik dan berjalan alus hingga tidak banyak yang mengetahuinya. Saya disini ingin memberikan pengetahuan yang lebih lanjut dan mengajak kalian yang membaca untuk mengetahui saudara-saudari kita diluar sana.

   ISIS ( Islamic State in Iraq and al-Syam ) tidak asing lagi didengar, untuk dibicarakan banyak orang. Ingat, islam tidak pernah mengajarkan sikap buruk. Bahkan agama lain pun begitu halnya. Mereka mengatasnamakan dan yang utama adalah mempunyai kepentingan dan tujuannya. Jadi, jangan menyangkal bahwa islam adalah agama teroris dan lain sebagainya, jangan sampai kesana larinya.

   Kini kita masuk ke topik. Memulai kisah ISIS pada tahun 2003. Kala itu, Amerika dan Inggris menginvasi Irak, khususnya melengserkan presidennya Saddam Hussein karena dianggap diktator dan dituduh terkait dengan kegiatan terorisme dan punya senjata pemusnah massal, seperti tragedi 9/11 (Sekedar info, Saddam dieksekusi mati / digantung pada tanggal 30 Desember 2006). Saat itu, kaum mayoritas Syiah mengambil alih kekuasaan dan selanjutnya merepresi golongan Sunni. Kalangan Sunni tidak diam begitu saja. Pemberontak kalangan Sunni mulai muncul. Kelompok teroris seperti Al-Qaeda masuk ke Irak dan kelompok-kelompok pemberontak lokal yang terdiri dari kalangan minoritas Sunni mulai bertempur melawan tentara Amerika. Irak pun jatuh dalam perang saudara berdarah tahun 2006. Nah, sejak itu warga Irak berpecah berdasarkan agama, Sunni dominan tinggal di utara dan Syiah umumnya di selatan. ISIS pun mendeklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdady bahwa negara baru pada tahun 2013. Namun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum mengakui negara yang berdaulat, sama seperti saya yang tidak mengakuinya.

   Al-Qaeda sendiri adalah suatu organisasi paramiliter fundamentalis Islam Sunni salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam. Ia disebut organisasi teroris internasional. Organisasi ini didirikan oleh seorang veteran Perang Afgahanistan asal Arab Saudi, Osama in Laden. Awalnya dengan tujuan memberikan perlawanan terhadap pihak-pihak yang dituding memusuhi Islam seperti Amerika dan Israel. Organisasi ini aktif dari tahun 1988 hingga Osama meninggal pada tanggal 1 Mei 2011. Pasukan militer Amerika menembak setelah baku tembak selama 40 menit di Pakistan. Tetapi muncul teori konspirasi menyatakan bahwa Osama sebenarnya sudah mati pada Desember 2001, dan slaim pembunuhan pada 2011 merupakan bagian dari kampanye Barack Obama untuk pemilu mendatang. Makanya pada saat itu juga Obama langsung mengumumkannya (hanya konspirasi).

   Tulisan diatas hanya pengetahuan agar kesininya mudah dimengerti. Oke kita semakin mendalam membicarakannya. Awalnya ada organisasi yang bernama Al-Nusra dan Islam State of Irak. Nah, mereka berdua ini cabang dari Al-qaeda(lebih tua). Tapi pemimpin ISI, al-Bahdady juga mau perang sama Suriah, yang pasti untuk kepentingan politik, ekonomi, wilayah, kekuasaan dan lain-lain. Akhirnya ia memerintahkan kepada pemimpin Nusra buka cabang diSuriah. Begitu sudah lancar, Baghdady memproklamirkan bahwa nama gengnya menjadi ISIS. Namun pemimpin Nusra tidak setuju. Akhirnya mereka berdua mengadu kepada pendahulunya yakni Al-Qaeda. Al-Qaeda pun tidak setuju. al-Baghdady pun gak terima, dia mendokterin Nusra supaya gabung ke ISIS dengan cara kejam. Akhirnya Al-Qaeda memutuskan hubungan dengan ISIS.

   DiSuriah banyak milisi yang melawan Bashar al-Assad, presiden Suriah karena dianggap diktator. Dua yang paling berpengaruh, Nusra dan FSA (FreeSyrian Army). Nah, Suriah, Irak, Iran membuat tanda tangan kerja sama bangun saluran pipa migas pada tahun 2011 ke Libanon. Supaya Iran juga bisa menjual ke pasar Eropa. Kalau saja Suriah tidak labil, rencana itu bisa sukses dan menjadi saingan bisnis Saudi maupun pegara lain.

   Nah, Amerika memberikan modal senjata ke FSA untuk menurunkan Bashar karena yang dianggap diktator. Tetapi negara besar ini membekingnya, ya Rusia. Seperti kita ketahui Rusia musuh buyutnya Amerika. Selain itu juga nuklir dan rudalnya bukan tangingan Amerika.

   Orang-orang Suriah memerangi Bashar bukan dikatakan perang "saudara" lagi. Karena "pejuang" yang melawan Bashar adalah orang-orang impor semua dari negara tetangga, seperti Saudi dan Mesir. Mereka dibiayai lalu dilatih diTurki dan diselundupkan ke Suriah oleh Turki begitu pula anggota cikal bakal ISIS (semakin banyak negara yang campur tangan / kepentingan politik).

   Jadi sekarang milisi diSuriah lagi memerangi ISIS, walaupun mereka juga lagi memerangi Bashar. Bashar pun juga lagi memerangi ISIS. Jadi seperti segitiga tempur.

   Al-Qaeda dan ISIS membelok atau berdiri di kaki sendiri dari sendi produknya. Hingga kini bertingkah diluar kendali, kebablasan. Apapun nama group ini tujuannya sama,tidak jauh beda dengan Boko Haram. Fanatik dan Radikal.

   Kenapa ISIS muncul pertama kali diIrak ?. Karena semenjak Amerika menggulingkan kediktatoran Saddam Hussein yang Sunni, rakyat Irak yang mayoritas Syiah mulai berkuasa dan membatasi Sunni terutama dalam pemerintah. Soalnya Saddam dulu menindas dan membatasi kaum Syiah. Karenanya, saat Saddam lengser rakyat Irak senang.

   Tapi Amerika pergi terlalu cepat. Seharusnya sebelum pergi mereka memantapkan pemerintahan da militer diIrak, agar saat ditinggalkan tidak menjadi sasaran empuk jajahan. Lagi pula rakyat Amerika banyak yang tidak setuju AS tetap di Irak.

   Disitu Irak masih lemah, ISIS memanfaatkan momentum ini untuk menguasai Irak. Kaum Sunni yang minoritas diIrak juga mensupport karena takut jika pemerintah dikuasai oleh kamu Syiah.

   Kenapa ISIS tidak pernah menyerang atau invasi (memasuki wilayah) Sunni yang berbatasan dengan Irak dan Suriah, seperti Yordania, Turki, Saudi, Aneh bukan ??? malah justru Iran (Syiah) yang membantu Suriah dan Irak. Sekarang negara-negara Sunni khawatir jika Iran bakal menang melawan ISIS. Karena Iran punya kekuasaan lebih dan membangun saluran pipa migas akan terealisasikan dan mengusir pemberontak dari Suriah dan Irak. Makanya Saudi kala itu langsung menyerang pemberontakan Houthi (Syiah) milik iran diYaman, karena merasa Iran menjadi ancaman.
   Apalagi Iran mempunyai nuklir, seandainya nuklir itu digunakan bukan buat senjata atau untuk pembangkit listrik, itu akan tetap menjadi masalah. Karena PLTN tersebut akan digunakan untuk memompa migas dari Iran ke Libanon jika jaringan pipanya sudah rampung.

   Kenapa negara-negara Sunni tetangga Irak dan Suriah, seperti Yordania, Saudi, UEA tidak mengirim tentara untuk melawan ISIS dan hanya mengirim pesawat tempur yang "kentang". Seakan tidak serius gitu lho. Padahal mereka tau, ISIS sangat berbahaya dan kejam. Karena disisi lain mereka diuntungkan oleh ISIS. ISIS banyak membantai Syiah walaupun ada juga Sunni karena melawan maupun tak setuju dengan ideologi mereka. ISIS juga membantu ketidakstabilan diSuriah dan Irak. Serta meruntuhkan Bashar.

   Kenapa Turki angin-anginan bantu Irak untuk melawan ISIS ?. 
1.Turki sendiri yang melatih dan mengirim ke perbatasan Suriah
2.Turki menikmati migas ilegal hasil jarahan ISIS diIrak dan Suriah yang dijual ke Turki dengan harga murah.

   ISIS sudah sampai keperbatasan di Kobani tetapi tidak masuk menyerang Turki, Aneh bukan ??? itulah mereka koalisi-koalisinya.

   Jadi intinya, masalah politik, wilayah, kekuasaan, agama, ekonomi (migas). Tetapi biar seru dan rakyat setuju membabi buta, maka diberi sepak-sepik agama dan jihad. Supaya dapat relawan gratis buat jadi tentara mereka yang siap disuruh-suruh bom bunuh diri dan lain sebagainya. Agar tidak terlihat cuek dimata dunia negara-negara arab membantu sekedarnya. Beda jauh dengan Iran yang mengirim 25.000 tentaranya demi bantu Irak. Saudi juga tidak bisa buat apa-apa. Karena takut Iran menang melawan ISIS. Jika mereka terang-terangan, apa kata dunia nanti ?

   ISIS dianggap sebagai kelompok teroris terkaya didunia dengan perkiraan dana ajaibnya, sekitar 17,6 triliun. Didapat dalam waktu sekitar tiga tahun setelah dipimpin baghdady itu. Maka tidak heran bila setiap milisinya dibekali senapan fenomenal Kalasnikov atau yang dikenal AK-47. Dana itu berasal dari tebusan para sandera yang diculik, penjarahan bank-bank di Irak, hingga penjualan minyak dalam jumlah besar. Itu saya baca dari investigasi Independent.
   Aset minyak Suriah dan tujuh fasilitas produk minyak di Irak. Minyak juga menjadi komoditas utama, karena nyaris setiap industri di negara-negara Timur Tengah Mengandalkan minyak. Bank sentral di Mosul pernah melaporkan, bahwa dana lebih dari US$400 juta dibawa kabur kelompok itu. Sumber dana ajaib lainnya berasal dari pemanfaatan barang-barang antik di situs-situs kuno di Irak dan Suriah. Seorang pakar intelijen baru-baru ini mengklaim bahwa mereka telah mengumpulkan US$36 juta dari bisnis artefak kuno berumur 8 ribu tahun. Barang-barang antik kuno itu salah satu dicuri dari pegunungan Qalamoun barat, Damaskus.

   Itu pun fakta-fakta yang kita ketahui. Selebihnya mereka-mereka yang menjalaninya. Makanya jangan heran bila mereka begitu kaya.


continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar