Minggu, 25 Januari 2015

Bab IV. PENGARUH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKANNYA PENDIDIKAN POLITIK TERHADAP HASIL PEMILU 2014 ( KARYA TULIS )

4.1 Antusias Pemilih Pemula Terhadap Pemilu 2014

     Setelah adanya pendidikan politik dari berbagai sumber dan media, keikut sertaan rakyat Indonesia berubah drastis. Hampir dari seluruh warga Indonesia yang telah wajib akan menjalankan hak politiknya sangat acuh terhadap perkembangan politik di Indonesia.

     Antusias seperti inilah yang dinanti oleh generasi tua terhadap generasi muda, karena generasi muda ini berpendidikan baik, mengenal Teknologi maju, dan memperoleh banyak pengaruh dari televisi. Dengan tingkat pendidikan dan akses informasi yang lebih baik. Generasi muda ini cenderung paham perkembangan politik di Indonesia terkini, serta mengambil keputusan dengan rasional.

     Pemilih pemula yang berjumlah besar dan melek politik ini menjadi kekuatan tersendiri dalam pemilu. Antusiasme yang tinggi ini menunjukkan kesadaran politik semakin tumbuh dikalangan anak muda. Hal ini menjadi harapan baru ditengah menurunnya partisipasi politik diajang kontestasi nasional.

     Selain faktor kesadaran politik, membesarnya partisipasi dipemilu sebagai bentuk kepercayaan kepada Pemerintah atau sistem politik.

     Fenomena ini bisa dimaknai sebagai masih terjaganya tingkat kepercayaan pemilih pemula terhadap sistem politik yang sedang berlangsung. Sebab, jika tidak memiliki modal kepercayaan terhadap sistem politik, partisipasi pemilu pemula akan ikut tergerus.

     Antusiasme pemilih pemula dipengaruhi keyakinan bahwa pemilu dapat mengatasi persoalan-persoalan kronis bangsa. Korupsi dan kenaikan harga barang merupakan dua masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia dan menjadi perhatian bagi pemilih pemula.

     Media sosial merupakan wadah yang diakrabi anak-anak muda yang melek Teknologi dan menjadi strategi jitu untuk menggerakkan para pemilih pemula berbondong-bondong dateng kebilik suara.
  
-sultanajy