Jumat, 06 September 2013

Ada Yang Hilang


     Hidup untuk hari ini dan melakukan aktivitas lainnya. Mencari, mengulas dan menikmati detik kehidupan. Selalu saja aku menemukan hal yang baru. Terkadang membekas dalam nurani dan ada juga yang ku benci. Manusia dan makhluk lainnya. Malam itu aku mencoba menikmati kehidupan dengan yang berbeda. Memilih suatu tempat untuk menganalisis apa yang terjadi dalam benak pikiran ku. Aku cukup lama berada di tempat itu. Tempat dimana cerita ini dimulai. Kehidupan ku lebih banyak tercipta di malam hari itu. Entah, aku menyukai suasana seperti itu. Ketika angin malam menyelimuti ibu kota, sungguh aku menyukai malam. Banyak cahaya datang pada malam, aku suka keadaan itu.

     Aku menyukai kesendirian, karena aku dapat memahami diriku sendiri dan memahami sekelilingku. Penyebab bisa di bilang sedang bersedih. Malam itu aku berada di sebelah rumah yang terdapat garasi. Duduk terdiam memikirkan hal-hal sebelumnya yang membuat aku menjadi agak aneh seketika. Aku menikmati hidup dengan caraku. Agar pikiran otakku kembali padam dan tidak ingin memikirkan yang enggan di sukari dan membuat hal itu terpikir sepanjang waktu bahkan hari.

     Bumi terus berotasi. Hanya duduk tersilang yang saya dapat lakukan dan membakar sebatang, dua batang, tiga batang dan seterusnya di temani segelas air putih. Di tkp aku merasa kehilangan. Kehilangan apa ? Entahlah. Yang jelas aku merasa kehilangan sesuatu yang sudah ku abadikan. Malam semakin larut, tidak ada perubahan dari gerak badan ku dan sesekali menggelengkan kepala.

     Seketika terdengar alunan nada yang tersusun rapih. Aku mencoba memainkan nada-nada itu lewat rongga-rongga mulut kecil ini. Tersadar bahwa lagu yang ku mainkan sangatlah sedih. Bersahabat dengan permasalahan ku sekali. Masalah ku belum juga terpecahkan, tetapi dengan kesendirian ku pada saat itu membuat hatiku merasa sedikit lega. Aku bisa memanfaatkan kesendirianku. Banyak yang ku ambil darinya. Aku suka kesendirian.

     Kepada senja aku berbisik dan kepada malam aku bersenandung. Aku ingin bercetita tentang kasih sayang, tentang cinta, tentang hubungan, tentang jarak, tentang sebuah kepercayaan hubungan, tentang keikhlasan, tentang kesendirian. Lagi-lagi cinta. Lama kami tidak bercakap. Ya.. Hanya bercakap di hati. Selalu menanya pertanyaan yang jawabannya tanda tanya. Bahkan jawabannya ku ketahui sendiri tanpa di sadari orang lain.

     Tak mampu membuat cerita lagi, yang sebelumnya lebih indah, lebih baik lagi. Aku tidak mengerti keadaannya sehingga membuat diriku sedikit agak penat. Mungkin ia merasakan hal yang sama atau sudah bertemu sang kuda. Terus berpikir, logika menembus dimensi imaji. Merenggut perlahan logikaku, merusak sel-sel peredaran darah, sekarang memasuki saraf otak, mengendalikan sistem penggerakan, merusak pola pikir dan membuat kegelisahan. Tapi bagiku, butuh waktu lama untuk keluar dari zona itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar